jenis finishing furniture
10
Feb

Jenis Finishing Furniture

Jenis Finishing Furniture

Secara garis besar, ada dua jenis finishing furniture yaitu cat dan lapisan.
Finishing Cat dari segi maintenance, jelas lebih mudah. Pekerjaan dengan menggunakan lapisan juga lebih cepat. Tetapi lapisan juga memiliki keterbatasan. Mari kita bahas, jenis – jenis finishing furniture lapisan terlebih dahulu. Berbagai jenis lapisan yang digunakan saat ini, yaitu : HPL, PVC Sheet, Veneer.

  • HPL
    HPL memiliki berbagai macam corak dan warna. Mulai dari warna solid, metalik, motif kayu, hingga motif granit. Untuk ukurannya sama dengan multiplek, yaitu 122 x 244 cm. Untuk ketebalannya berkisar 0.7mm. Di pasaran ada banyak sekali merk HPL, diantaranya Homega, Taco, Artform, Violam, Grassmerino, AICA, Arborite, WilsonArt, Milano, Natural, dan lainnya. PLANMUVI menggunakan TacoHPL & Artform sebagai standar material yang kami gunakan di furniture kami. Dari segi tampilan memang HPL tidak semewah finishing cat.
  • PVC Sheet
    PVC sheet memiliki ukuran yang lebih tipis dibandingkan dengan HPL. Karena lebih tipis PVC sheet kurang tahan terhadap panas. Sifatnya elastis. PLANMUVI, biasa menggunakan PVC Sheet hanya untuk bagian finishing dalam furniture, dengan tujuan agar memiliki warna yang sama dengan pelapis diluarnya dan menekan budget klien. Ada berbagai jenis yang sering digunakan seperti, TacoSheet dan Decosheet. Dari segi harga, pvc sheet lebih murah dibandingkan dengan HPL. Tapi untuk pengerjaan lebih sulit. Butuh keahlian dan kesabaran ketika memasang pvc sheet.
  • Veneer
    Veneer memiliki serat kayu yang terlihat alami, karena memang terbuat dari serat kayu asli. Harga veneer sangat mahal.

Finishing cat, memang lebih mahal dibandingkan dengan lapisan, karena proses kerjanya yang cukup rumit dan memakan banyak waktu. Dari segi maintenance, memang finishing cat memerlukan extra maintenance. Kelebihannya untuk bidang yang panjang, tidak terlihat sambungan.

Baca juga : Mengenal kayu untuk furniture

Berbagai jenis Cat yang digunakan saat ini, yaitu : Duco, Melamik, Politur, NC Lacquer, PU (polyurethane), UV Lacquer, Waterbased Lacquer

  • Duco
    Duco memiliki kelebihan seperti pilihan warna yang sangat banyak, khususnya untuk furniture anak-anak. Tetapi, sayangnya harga duco cukup mahal karena proses pengerjaan yang agak lama dan cukup rumit. Untuk pilihannya, bisa dibuat menjadi dua pilihan : glossy atau doff.
  • Melamik
    Untuk pekerjaan finishing melamik harganya juga cukup mahal. Kelebihan melamik ini memberikan kesan mewah. Untuk proses kerja melamik, kurang lebih seperti ini :

Bidang yang mau di melamik harus bersih dari debu, kemudian diamplas, Isi pori-pori kayu dengan wood filler sesuai dengan warna yang diinginkan. Kemudian diamplas lagi, Warnai dengan wood stain, warna yang diinginkan, pengerjaan dengan menggunakan kuas, Sanding. Tunggu sanding sealer sampai kering, kemudian diamplas sampai halus, Finishing clear : gloss atau doff

Politur
Bahan dasar finishing ini adalah Shellac yang berupa bentuk serpih atau batangan dan kemudian dicairkan dengan alkohol. Anda juga bisa mendapatkannya dalam bentuk siap pakai (sudah dicampur dengan alkohol dalam proporsi yang tepat). Di sini alkohol bekerja sebagai pencair (pelarut). Setelah diterapkan pada benda kerja, alkohol akan menguap. Pengaplikasiannya dengan cara membasahi kain (sebaiknya yang mengandung katun) dan memoleskannya berkala pada permukaan lapisan tipis layu sampai penyelesaian finishing (film) pada permukaan kayu. Semakin banyak polesan akan membuat lapisan semakin tebal.

NC Lacquer
Jenis yang saat ini populer dan mudah untuk pengaplikasiannya yaitu NC (nitrocelulosa) lacquer. Bahan finishing ini terbuat dari resin nitrocelulosa/alkid yang dicampur dengan ‘pelarut’ yang cepat kering, yang sering kita kenal sebagai ‘thinner’. Bahan ini tahan air (tidak rusak bila terkena air) tapi masih belum kebal terhadap goresan. Kekerasan lapisan film NC tidak cukup keras untuk menahan benturan fisik. Meskipun sudah kering, NC bisa ‘dikupas’ menggunakan bahan pencairnya (pelarut/thinner). Cara pengerjaannya dengan sistem spray (semprot) dengan tekanan udara.

PU (polyurethane)
PU (polyurethane) lebih tahan lama daripada jenis finishing sebelumnya dan lapisan filmnya pun lebih tebal. Bahan finishing yang membentuk lapisan benar-benar menutupi permukaan kayu sehingga terbentuk lapisan seperti plastik. Memiliki ketahanan terhadap air dan panas sangat tinggi. Sangat baik untuk produk outdoor finishing, dan eksterior pintu kusen atau pagar. Proses pengeringan PU juga menggunakan bahan kimia cair yang cepat menguap.

UV Lacquer
Satu-satunya aplikasi yang paling efektif saat ini dengan ‘curtain method’. Suatu metode aplikasi seperti air curahan yang membentuk tirai. Benda kerja diluncurkan melalui ‘tirai’ dengan kecepatan tertentu sehingga membentuk lapisan yang cukup tipis pada permukaan kayu. Disebut UV lacquer karenabahan finishing ini hanya dapat dikeringkan dengan sinar Ultra Violet (UV). Bahan ini paling cocok bila diaplikasikan pada permukaan benda kerja dengan papan lebar atau kayu lapis.

Waterbased Lacquer
Jenis finishing ini merupakan jenis yang paling populer akhir-akhir ini, terutama bagi konsumen di Eropa. Bahan pencairnya menggunakan air murni (yang terbaik) dan resin akan tertinggal pada permukaan kayu. Proses pengeringannya tentu saja lebih lama daripada jenis bahan finishing lain karena penguapan air jauh lebih lambat daripada penguapan alkohol maupun thinner. Namun kualitas lapisan film yang terbentuk tak kalah baik dengan NC atau melamin. Memberi sifat tahan air dan bahkan sekarang ada jenis Waterbased Lacquer yang tahan goresan.

Demikianlah informasi mengenai jenis finishing furniture yang bisa kita ketahui. Semoga artikel ini memberikan banyak manfaat bagi para pembaca.